21 sept 2011
1. pengertian
Zat atau materi adalah sesuatu yang menempati ruang dan memiliki
massa. Menempati ruang berarti benda dapat ditempatkan dalam suatu ruang
atau wadah tertentu sedangkan massa benda dapat diukur baik dengan
perkiraan atau dengan alat tertentu seperti neraca. Dua zat tidak dapat
menempati ruang yang sama dalam waktu bersamaan. Setiap zat / materi
terdiri dari partikel-partikel / molekul-molekul yang menyusun zat
tersebut.
Ilustrasi molekul-molekul penyusun zat hijau daun
2. Massa Jenis Zat (kerapatan zat; Ing: density)
Zat-zat yang sejenis pasti mempunyai massa jenis yang sama. Dengan
demikian dapat dikatakan bahwa massa jenis merupakan salah satu ciri
khas suatu zat.
Dalam huruf Yunani massa jenis dinyatakan dalam huruf ρ (baca: rho) dan didefinisikan sebagai massa zat dibagi dengan volumenya.
Satuan dari massa jenis adalah kg/m3
Contoh massa jenis berbagai zat.
3. Wujud Zat
Berdasarkan wujudnya zat dapat dibedakan menjadi tiga macam yaitu
padat, cair, dan gas. Masing-masing wujud zat mempunyai ciri-ciri khusus
baik dilihat dari bentuk fisiknya maupun partikel-partikel penyusunnya
sebagai berikut:
A. Zat Gas
(jika tidak terlihat animasinya silahkan klik 2 x )
- Letak molekulnya sangat berjauhan
- Jarak antar molekul sangat jauh bila dibandingkan dengan molekul itu sendiri.
- Molekul penyusunnya bergerak sangat bebas
- Gaya tarik menarik antar molekul hampir tidak ada
- Baik volume maupun bentuknya mudah berubah
- Dapat mengisi seluruh ruangan yang ada.
Contoh : Udara
B. Zat Cair
Contoh : air, minyak, oli
- Letak molekulnya relatif berdekatan bila dibandingkan dengan gas tetapi lebih jauh daripada zat padat.
- Gerakan molekulnya cukup bebas
- Molekul dapat berpindah tempat, tetapi tidak mudah meninggalkan kelompoknya karena masih terdapat gaya tarik menarik.
- Bentuknya mudah berubah (menyesuaikan wadah/tempatnya) tetapi volumenya tetap.
(jika tidak terlihat animasinya silahkan klik 2 x )
C. Zat Padat
- Letak molekulnya sangat berdekatan dan teratur.
- Gaya tarik-menarik antar molekul sangat kuat sehingga gerakan molekulnya tidak bebas.
- Gerakan molekulnya terbatas, yaitu hanya bergetar dan berputar di tempat saja.
- Molekul-molekulnya sulit dipisahkan sehingga membuat bentuknya selalu tetap atau tidak berubah.
- Contoh: kayu, batu, besi
(jika tidak terlihat animasinya silahkan klik 2 x )
4. ADHESI DAN KOHESI
Disamping terjadi interaksi antar molekul penyusun suatu zat, maka
molekul penyusun suatu zat juga dapat bereaksi dengan molekul penyusun
zat yang lainnya.
Adhesi
Adhesi adalah gaya tarik menarik antara molekul-molekul zat yang tidak sejenis.
Contoh:
- Tinta dapat menempel di kertas
- Kapur / tinta dapat menempel di papan tulis
- Semen dapat melekatkan batu dengan pasir
- Cat dapat menempel pada tembok
Kohesi
Kohesi adalah adalah gaya tarik-menarik antara molekul yang sejenis.
Contoh:
- gaya tarik menarik antara molekul kayu membentuk kayu
- gaya tarik menarik antara molekuk kapur membentuk kapur batang
- gaya tarik menarik antara molekul-molekul gula membentuk butiran gula pasir
Pengaruh gaya adhesi dan kohesi terhadap zat cair menyebabkan terjadinya peristiwa –peristiwa:
A. Meniskus cembung dan meniskus cekung
Jika adhesi lebih besar dari pada kohesi maka permukaan (meniskus)
zat cair dalam pipa kapiler cekung, misalnya pada pipa yang diisi dengan
air ( pipa kiri ). sebaliknya jika gaya kohesi lebih besar maka
permukaan zat cair dalam pipa kapiler akan cembung, misalnya pipa yang
diisi dengan air raksa ( pipa kanan).
Dalam kehidupan sehari-hari juga dapat dijumpai peristiwa adhesi dan
kohesi, misalnya ketika ada air yang jatuh di atas permukaan daun
tertentu akan membentuk bola air. Hal tersebut dikarenakan gaya kohesi
lebih besar dari adhesi.
B. Kapilaritas
Contoh kapilaritas dalam kehidupan sehari-hari:
- Naiknya minyak tanah melalui sumbu kompor
- Naiknya minyak tanah melalui sumbu pada lampu tempel
- Baiknya air tanah sampai ke daun melalui pembuluh tapis
- Menetesnya air pada kain dalam ember yang semampai
C. Tidak berlakunya hukum bejana berhubungan.
Jika pada bejana berhubungan terdapat pipa kapiler atau terdapat
perbedaan yang signifikan dari diameter pipa-pipanya maka permukaan zat
cair dalam pipa kecil akan lebih tinggi dibandingkan permukaanya pada
pipa yang besar sehingga hukum bejana berhubungan tidak berlaku.
Wujud zat merupakan bentuk-bentuk berbeda yang diambil oleh
berbagai fase materi berlainan. Secara historis, pembedaan ini dibuat
berdasarkan perbedaan kualitatif dalam sifat bulk Dalam keadaan
padatan zat mempertahankan bentuk dan volume; dalam keadaan cairan zat
mempertahankan volume tetapi menyesuaikan dengan bentuk wadah tersebut;
dan sedangkan gas mengembang untuk menempati volume apa pun yang
tersedia.
Perbedaan antara wujud zat saat ini didasarkan kepada perbedaan dalam hubungan antarmolekul. Dalam keadaan padatan gaya-gaya intermolekul menjaga molekul-molekul berada dalam hubungan spasial tetap. Dalam cairan, gaya-gaya antarmolekul menjaga molekul tetap berada berdekatan, namun tidak ada hubungan spasial yang tetap. Dalam keadaan gas molekul lebih terpisah dan gaya tarik antarmolekul relatif tidak memengaruhi gerakannya. Plasma
adalah gas yang sangat terionisasi, yang terjadi pada suhu tinggi.
Gaya-gaya antarmolekul yang diciptakan oleh gaya tarik dan tolak ion-ion
memberikan keadaan ini sifat-sifat berbeda, sehingga plasma
dideskripsikan sebagai wujud zat keempat
Bentuk zat yang tidak terdiri dari molekul dan diatur oleh gaya-gaya lain juga dapat dianggap sebagai wujud zat berbeda. Kondensat Fermion dan plasma kuark-gluon adalah contohnya.
Meskipun padatan, cairan, dan gas
adalah wujud zat yang paling umum di Bumi, kebanyakan materi baryon di
alam semesta berada dalam wujud plasma panas, baik sebagai medium jarang
antarbintang maupun sebagai bintang rapat.
Wujud zat juga dapat didefinisikan menggunakan konsep transisi fase.
Sebuah transisi fase menandakan perubahan struktur dan dapat dikenali
dari perubahan drastis dari sifat-sifatnya. Menggunakan definisi ini,
wujud zat yang berbeda adalah tiap keadaan termodinamika yang dibedakan
dari keadaan lain dengan sebuah transisi fasa. Air dapat dikatakan
memiliki beberapa wujud padat yang berbeda.Munculnya sifat superkonduktivitas dihubungkan dengan suatu transisi fase, sehingga ada keadaan superkonduktif. Begitu pula, keadaan kristal cair dan feromagnetik ditandai oleh transisi fase dan memiliki sifat-sifat berlainan.
A. zat
Pengertian Zat adalah segala sesuatu yang memiliki massa dan menempati ruang. Nah, Zat dapat kita bedakan berdasarkan wujudnya, massa jenis, dan sifatnya.
B. Wujud Zat
Dapat kita lihat Berdasarkan wujudnya, zat itu dapat dibagi menjadi tiga kelompok lho..
Apakah tiga kelompok itu ??
Hayoo tahu gak ??
Kita bisa menggolongkan menjadi zat padat, zat cair, dan zat gas.
Pengertian Zat adalah segala sesuatu yang memiliki massa dan menempati ruang. Nah, Zat dapat kita bedakan berdasarkan wujudnya, massa jenis, dan sifatnya.
B. Wujud Zat
Dapat kita lihat Berdasarkan wujudnya, zat itu dapat dibagi menjadi tiga kelompok lho..
Apakah tiga kelompok itu ??
Hayoo tahu gak ??
Kita bisa menggolongkan menjadi zat padat, zat cair, dan zat gas.
Nah, zat padat itu susunan partikelnya teratur, terus berdekatan, dan
gaya tarik menarik antar partikelnya pun sangat kuat, gerak partikelnya
juga tidak bebas, sifat zatnya berbentuk tetap dan volumenya pun juga
tetap mengikuti zat tersebut.
Dan zat cair mempunyai susunan partikel yang agak teratur dan berjarak, dan gaya tarik menarik antar partikelnya pun lebih lemah dibandingkan dengan zat padat,serta gerak partikelnya pun agak bebas partikelnya itu dapat bergerak dan berpindah tempat, sifat zatnya itu bentuknya dapat berubah menyesuaikan dengan wadah atau volume tetap.
Sedangkan Zat gas mempunyai susunan partikel yang tidak teratur dengan jarak partikelnya berjauhan , gaya tarik menarik antar partikelnya pun sangat lemah dan dapat berubah atau kita abaikan ,zat gas pun gerak partikelnya sangat bebas dan cepat, dan zat gas mempunyai sifat zat yang bentuk dan volume tidak tetap
Dan zat cair mempunyai susunan partikel yang agak teratur dan berjarak, dan gaya tarik menarik antar partikelnya pun lebih lemah dibandingkan dengan zat padat,serta gerak partikelnya pun agak bebas partikelnya itu dapat bergerak dan berpindah tempat, sifat zatnya itu bentuknya dapat berubah menyesuaikan dengan wadah atau volume tetap.
Sedangkan Zat gas mempunyai susunan partikel yang tidak teratur dengan jarak partikelnya berjauhan , gaya tarik menarik antar partikelnya pun sangat lemah dan dapat berubah atau kita abaikan ,zat gas pun gerak partikelnya sangat bebas dan cepat, dan zat gas mempunyai sifat zat yang bentuk dan volume tidak tetap
C. Perubahan Wujud
Zat itu ternyata dapat berubah juga lho…!!!!
Ternyata Perubahan zat itu terjadi dari satu zat ke zat yang lain dan perubahan zat itu pastinya melalui suatu proses. Dan Berikut ini macam-macam perubahan zat yang kita ketahui:
1. Membeku merupakan proses perubahan wujud dari cair menjadi padat
2. Mencair merupakan proses perubahan wujud dari padat menjadi cair
3. Menguap merupakan proses perubahan wujud dari cair menjadi gas
4. Mengembun merupakan proses perubahan wujud dari gas menjadi cair
5. Menyublim merupakan proses perubahan wujud dari padat menjadi gas
6. Menghablur merupakan proses perubahan wujud dari gas menjadi padat
Zat itu ternyata dapat berubah juga lho…!!!!
Ternyata Perubahan zat itu terjadi dari satu zat ke zat yang lain dan perubahan zat itu pastinya melalui suatu proses. Dan Berikut ini macam-macam perubahan zat yang kita ketahui:
1. Membeku merupakan proses perubahan wujud dari cair menjadi padat
2. Mencair merupakan proses perubahan wujud dari padat menjadi cair
3. Menguap merupakan proses perubahan wujud dari cair menjadi gas
4. Mengembun merupakan proses perubahan wujud dari gas menjadi cair
5. Menyublim merupakan proses perubahan wujud dari padat menjadi gas
6. Menghablur merupakan proses perubahan wujud dari gas menjadi padat
D. Gaya Tarik Antarpartikel Zat
Tenyata zat itu punya gaya tarik yang berbeda-beda juga lho.!! dalam setiap partikel, gaya partikelnya pun juga ada yang besar dan ada yang kecil, napa bisa gitu iya…??? Ternyata hal itu terjadi Karena dipengaruhi dengan adanya suatu jarak antarpartikel yang bersangkutan. Semakin besar jarak antarpartikel maka gaya tarik-menariknya semakin kecil begitupun sebaliknya. Owh iya, ternyata Gaya tarik antarpartikel zat itu dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
1. adhesi adalah gaya tarik-menarik antar partikel yang tak sejenis.
Contohnya tuh kayak adhesi antara molekul air dan molekul gelas serta kohesi antara molekul minyak tanah dengan molekul kain pada sumbu kompor dalam peristiwa kapilaritas.
Tenyata zat itu punya gaya tarik yang berbeda-beda juga lho.!! dalam setiap partikel, gaya partikelnya pun juga ada yang besar dan ada yang kecil, napa bisa gitu iya…??? Ternyata hal itu terjadi Karena dipengaruhi dengan adanya suatu jarak antarpartikel yang bersangkutan. Semakin besar jarak antarpartikel maka gaya tarik-menariknya semakin kecil begitupun sebaliknya. Owh iya, ternyata Gaya tarik antarpartikel zat itu dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
1. adhesi adalah gaya tarik-menarik antar partikel yang tak sejenis.
Contohnya tuh kayak adhesi antara molekul air dan molekul gelas serta kohesi antara molekul minyak tanah dengan molekul kain pada sumbu kompor dalam peristiwa kapilaritas.
2. kohesi adalah gaya tarik-menarik antarpartikel yang sejenis.
Contohnya kayak kohesi molekul air pada tetes hujan dan kohesi pada molekul raksa.
Contohnya kayak kohesi molekul air pada tetes hujan dan kohesi pada molekul raksa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar